Cerpen Horor/Baur 2
Sandah Setelah menjalani masa pacaran selama empat bulan, akhirnya mantaplah hatiku meminang si dia. Singkat, kami pun segera melaksanakan resepsi pernikahan dan sekarang usia hubungan sah ini telah melewati masa satu tahun. Aigis namanya. Dialah istriku tercinta, yang satu-satunya, yang tercantik, yang terbaik. Tidak ada wanita lain di hatiku selain dirinya seorang. Tujuan seorang pria menikahi wanita idamannya jelas hanya demi membahagiakannya. Maka, begitu pun aku. Dengan tambahan bahwa memang dasarnya aku sudah cinta mati padanya. Selama masa berumah tangga ini, aku merasa selalu dapat membahagiakan istriku. Namun, tidak dalam seminggu terakhir ini. Entah mengapa tak ada lagi sebaris senyum yang tergambar di wajahnya tatkala diri ini baru pulang kerja. Dan entah mengapa ia selalu saja sibuk sendiri dengan segala lamunannya yang tampaknya takkan ada ujungnya. "Dik, kalau ada masalah, terbukalah padaku," pintaku di pagi hari ini, karena k...